MejaKerja
Evolusi Aplikasi WebFebruary 11, 2007 at 16.51 · Filed under WebOS
Masih ingatkah Anda dengan pengalaman pertama saat melakukan browsing di dunia maya (internet)? Saya sendiri melakukan browsing perdana kalau tidak salah pada awal tahun 90-an. Pada saat itu dunia internet sangatlah berbeda dengan sekarang. Gambar di samping ini adalah screenshot dari situs web Yahoo pada tahun 1996. Saat ini, bagi sebagian orang mungkin situs web tersebut terlihat sangat kuno dan “tidak menarik”. Pendapat ini cukup dapat dimengerti mengingat situs-situs web yang ada sekarang sudah demikian canggih dan menarik. Sebagai pembanding, di bawah ini adalah tampilan situs web Yahoo pada tahun 2007. Tampilan situs tersebut tentunya sangat berbeda dengan situs Yahoo 11 tahun silam bukan?
Saat ini, selain menyediakan halaman-halaman statis, sudah “sangat” banyak situs web yang menyediakan mekanisme bagi pengunjungya untuk dapat berinteraksi dengan situs tersebut. Interaksi tersebut dimungkinkan dengan cara menambahkan kode-kode pemrograman pada web situs web. Halaman-halaman web yang telah ditambahkan kode program (PHP, ASP, JSP, Perl, dsb) biasa dikenal dengan nama web application (aplikasi web). Saat ini terdapat berbagai macam aplikasi web, diantaranya adalah webmail, online shopping, blog, search engine (mesin pencarian), SFA (Sales Force Automation), ERP (Enterprise Resource Planning), online auction (lelang online), dan CRM (Customer Relationship Management). Tentunya masih banyak jenis aplikasi web lainnya yang belum kita sebutkan. Aplikasi-aplikasi web tersebut dapat diakses lewat internet maupun intranet (misal intranet perusahaan).
Sebelum kita melanjutkan, ada baiknya kita samakan terlebih dahulu pemahaman kita mengenai definisi dari aplikasi web dan aplikasi desktop. Pada tulisan ini, yang dimaksud aplikasi web adalah aplikasi yang dapat diakses dengan menggunakan web browser lewat jaringan baik internet ataupun intranet (misal intranet perusahaan). Contoh aplikasi web yang banyak digunakan misalnya Yahoo Mail, GMail, Google search engine, Friendster, YouTube, Flickr, WordPress, dan lain sebagainya. Di sisi lain, yang dimaksud dengan aplikasi desktop pada tulisan ini adalah aplikasi yang dapat digunakan tanpa harus menggunakan web browser. Contoh aplikasi desktop yang biasa kita gunakan diantaranya adalah Microsoft Office, Open Office, Adobe Photoshop, dan Outlook Express.
Selama ini mungkin jika kita mendengar istilah aplikasi web maka yang terlintas di benak kita adalah aplikasi yang tersusun dari halaman-halaman web. Untuk berpindah antar halaman tersebut biasanya memakan waktu yang cukup lama (tergantung koneksi jaringan). Saat ini tengah terjadi tren baru dalam aplikasi web. Tren tersebut akan mengubah persepsi kita tentang aplikasi web. Cobalah kita kunjungi beberapa situs web berikut ini: Netvibes, Pageflakes, Google Spreadsheet, Zoho, gOFFICE, dan Zimbra. Berbeda dengan aplikasi web yang biasa kita jumpai, aplikasi-aplikasi web tersebut tidak tersusun atas halaman-halaman web melainkan tersusun atas window-window layaknya aplikasi desktop. Gambar di samping menunjukkan halaman depan dari Netvibes. Tampilan Netvibes sangat berbeda dengan aplikasi web yang biasa kita lihat bukan? Sebagian orang menyebut aplikasi-aplikasi tersebut sebagai Webtop (penggunaan istilah ini memang masih banyak diperdebatkan).
Sekarang, secara perlahan-lahan aplikasi web mulai mampu meniru look-and-feel dari aplikasi desktop. Aplikasi-aplikasi yang tadinya hanya tersedia pada versi desktop kini sudah mulai memiliki pesaing yang berupa aplikasi web. Kita tentunya kenal dengan Microsoft Excel. Sekarang Google telah memiliki software spreadsheet sejenis namun kali ini hadir dalam bentuk web. Untuk dapat menggunakan spreadsheet berbasis web tersebut yang kita perlukan hanyalah sebuah web browser (Internet Explorer, Firefox, Opera, ataupun browser lainnya). Kita tak perlu lagi meng-install aplikasi spreadsheet tersebut terlebih dahulu hanya untuk menjalankannya. Cukup dengan mengarahkan browser kita ke http://spreadsheet.google.com maka seketika itu pula aplikasi spreadsheet tersebut dapat digunakan. Sangat mudah bukan?
Website-website tersebut membuktikan bahwa saat ini aplikasi web sudah tidak memiliki “batas” lagi. Kita sudah dapat membuat berbagai aplikasi “berat” yang dahulu menjadi dominasi aplikasi desktop. Tidak menutup kemungkinan di masa akan datang akan tersedia versi web dari aplikasi-aplikasi seperti Adobe Photoshop ataupun Autocad (tentunya tidak dalam waktu dekat). Walaupun demikian, sayangnya untuk dapat membangun aplikasi web yang menyerupai aplikasi desktop bukanlah perkara sederhana. Dibutuhkan usaha yang sangat keras karena developer memiliki tugas ganda. Selain harus membuat kode aplikasi yang akan dibangun (misalnya logic akuntansi), developer juga harus membuat kode-kode untuk meniru tampilan desktop. Sebagian developer melihat permasalahan tersebut dan menyediakan solusinya. Mereka menyediakan berbagai framework dan library yang dapat digunakan untuk membangun aplikasi webtop. Solusi tersebut terbukti dapat mempercepat pembangunan aplikasi.
Kini sebagian developer bahkan melakukan terobosan lebih jauh lagi. Mereka menyediakan solusi yang dinamakan WebOS. Secara teknis, WebOS adalah sebuah desktop environment yang berjalan di atas web. WebOS dapat diartikan sebagai “sistem operasi” yang berjalan di atas web browser. Tentunya, WebOS bukanlah sebuah sistem operasi yang sebenarnya. WebOS hanyalah meniru tampilan, look-and-feel, dan beberapa fitur yang biasanya ditemukan pada sebuah sistem operasi. WebOS terbukti dapat membuat pembangunan aplikasi web menjadi jauh lebih cepat. Pada tulisan mendatang, kita akan membahas lebih jauh mengenai apa itu WebOS.
Evolusi Aplikasi WebFebruary 11, 2007 at 16.51 · Filed under WebOS
Masih ingatkah Anda dengan pengalaman pertama saat melakukan browsing di dunia maya (internet)? Saya sendiri melakukan browsing perdana kalau tidak salah pada awal tahun 90-an. Pada saat itu dunia internet sangatlah berbeda dengan sekarang. Gambar di samping ini adalah screenshot dari situs web Yahoo pada tahun 1996. Saat ini, bagi sebagian orang mungkin situs web tersebut terlihat sangat kuno dan “tidak menarik”. Pendapat ini cukup dapat dimengerti mengingat situs-situs web yang ada sekarang sudah demikian canggih dan menarik. Sebagai pembanding, di bawah ini adalah tampilan situs web Yahoo pada tahun 2007. Tampilan situs tersebut tentunya sangat berbeda dengan situs Yahoo 11 tahun silam bukan?
Saat ini, selain menyediakan halaman-halaman statis, sudah “sangat” banyak situs web yang menyediakan mekanisme bagi pengunjungya untuk dapat berinteraksi dengan situs tersebut. Interaksi tersebut dimungkinkan dengan cara menambahkan kode-kode pemrograman pada web situs web. Halaman-halaman web yang telah ditambahkan kode program (PHP, ASP, JSP, Perl, dsb) biasa dikenal dengan nama web application (aplikasi web). Saat ini terdapat berbagai macam aplikasi web, diantaranya adalah webmail, online shopping, blog, search engine (mesin pencarian), SFA (Sales Force Automation), ERP (Enterprise Resource Planning), online auction (lelang online), dan CRM (Customer Relationship Management). Tentunya masih banyak jenis aplikasi web lainnya yang belum kita sebutkan. Aplikasi-aplikasi web tersebut dapat diakses lewat internet maupun intranet (misal intranet perusahaan).
Sebelum kita melanjutkan, ada baiknya kita samakan terlebih dahulu pemahaman kita mengenai definisi dari aplikasi web dan aplikasi desktop. Pada tulisan ini, yang dimaksud aplikasi web adalah aplikasi yang dapat diakses dengan menggunakan web browser lewat jaringan baik internet ataupun intranet (misal intranet perusahaan). Contoh aplikasi web yang banyak digunakan misalnya Yahoo Mail, GMail, Google search engine, Friendster, YouTube, Flickr, WordPress, dan lain sebagainya. Di sisi lain, yang dimaksud dengan aplikasi desktop pada tulisan ini adalah aplikasi yang dapat digunakan tanpa harus menggunakan web browser. Contoh aplikasi desktop yang biasa kita gunakan diantaranya adalah Microsoft Office, Open Office, Adobe Photoshop, dan Outlook Express.
Selama ini mungkin jika kita mendengar istilah aplikasi web maka yang terlintas di benak kita adalah aplikasi yang tersusun dari halaman-halaman web. Untuk berpindah antar halaman tersebut biasanya memakan waktu yang cukup lama (tergantung koneksi jaringan). Saat ini tengah terjadi tren baru dalam aplikasi web. Tren tersebut akan mengubah persepsi kita tentang aplikasi web. Cobalah kita kunjungi beberapa situs web berikut ini: Netvibes, Pageflakes, Google Spreadsheet, Zoho, gOFFICE, dan Zimbra. Berbeda dengan aplikasi web yang biasa kita jumpai, aplikasi-aplikasi web tersebut tidak tersusun atas halaman-halaman web melainkan tersusun atas window-window layaknya aplikasi desktop. Gambar di samping menunjukkan halaman depan dari Netvibes. Tampilan Netvibes sangat berbeda dengan aplikasi web yang biasa kita lihat bukan? Sebagian orang menyebut aplikasi-aplikasi tersebut sebagai Webtop (penggunaan istilah ini memang masih banyak diperdebatkan).
Sekarang, secara perlahan-lahan aplikasi web mulai mampu meniru look-and-feel dari aplikasi desktop. Aplikasi-aplikasi yang tadinya hanya tersedia pada versi desktop kini sudah mulai memiliki pesaing yang berupa aplikasi web. Kita tentunya kenal dengan Microsoft Excel. Sekarang Google telah memiliki software spreadsheet sejenis namun kali ini hadir dalam bentuk web. Untuk dapat menggunakan spreadsheet berbasis web tersebut yang kita perlukan hanyalah sebuah web browser (Internet Explorer, Firefox, Opera, ataupun browser lainnya). Kita tak perlu lagi meng-install aplikasi spreadsheet tersebut terlebih dahulu hanya untuk menjalankannya. Cukup dengan mengarahkan browser kita ke http://spreadsheet.google.com maka seketika itu pula aplikasi spreadsheet tersebut dapat digunakan. Sangat mudah bukan?
Website-website tersebut membuktikan bahwa saat ini aplikasi web sudah tidak memiliki “batas” lagi. Kita sudah dapat membuat berbagai aplikasi “berat” yang dahulu menjadi dominasi aplikasi desktop. Tidak menutup kemungkinan di masa akan datang akan tersedia versi web dari aplikasi-aplikasi seperti Adobe Photoshop ataupun Autocad (tentunya tidak dalam waktu dekat). Walaupun demikian, sayangnya untuk dapat membangun aplikasi web yang menyerupai aplikasi desktop bukanlah perkara sederhana. Dibutuhkan usaha yang sangat keras karena developer memiliki tugas ganda. Selain harus membuat kode aplikasi yang akan dibangun (misalnya logic akuntansi), developer juga harus membuat kode-kode untuk meniru tampilan desktop. Sebagian developer melihat permasalahan tersebut dan menyediakan solusinya. Mereka menyediakan berbagai framework dan library yang dapat digunakan untuk membangun aplikasi webtop. Solusi tersebut terbukti dapat mempercepat pembangunan aplikasi.
Kini sebagian developer bahkan melakukan terobosan lebih jauh lagi. Mereka menyediakan solusi yang dinamakan WebOS. Secara teknis, WebOS adalah sebuah desktop environment yang berjalan di atas web. WebOS dapat diartikan sebagai “sistem operasi” yang berjalan di atas web browser. Tentunya, WebOS bukanlah sebuah sistem operasi yang sebenarnya. WebOS hanyalah meniru tampilan, look-and-feel, dan beberapa fitur yang biasanya ditemukan pada sebuah sistem operasi. WebOS terbukti dapat membuat pembangunan aplikasi web menjadi jauh lebih cepat. Pada tulisan mendatang, kita akan membahas lebih jauh mengenai apa itu WebOS.
No comments:
Post a Comment